Letter of regret

Yah,posting ini ditulis saat saya terbangun di malam hari.Jadi,kalau kontennya agak koleng,yah maafkan saya.

Akhir-akhir ini,saya mengalami depresi tingkat 7 (dari nilai maksimal 10) .Faktor penyebabnya adalah banyaknya nilai jelek (salah sendiri gak pernah belajar),konflik yang gak ada ujungnya dengan seseorang,dan yang terakhir,ehm rasa bersalah terhadap seseorang yang selalu datang.Dan kebetulan yang mau saya bahas adalah ini : rasa bersalah terhadap seseorang.

Sebenarnya konflik ini dikarenakan karena kebodohan saya sendiri,jadi kalau anda mau ngejudge saya,saya persilahkan hukum saya *ambil alat pemasung.

Kronologisnya,begini.Orang tersebut sedang mengalami krisis masa pertemanan di SMA.Dia tidak merasa nyaman dengan suasana kelasnya yang tidak kondusif sama sekali.Dia banyak bercerita kepada saya,dan dia berterima kasih karenanya.Dia juga meminta agar tidak ada seorangpun yang boleh tahu apa yang dia rasakan.

Well,singkat cerita inilah yang membuat dia marah.

Karena saya adalah orang yang notabene berada di sisi jahat,maka saya berperan sebagai agen ganda,alias si mata-mata.Dalam sekejap,saya membocorkan informasi ini kepada pihak jahat (hahaha).Yah,alhasil ketika saya ketahuan,pandangannya kepada saya langsung berubah.

Setelah saya bertanya kepada sejumlah teman yang dekat dengannya,saya bisa menyimpulkan bahwa dia teramat sangat kesal terhadap saya.Dan sekarang,yang ingin saya lakukan adalah : merangkai kembali pertemanan yang rusak.

If only i had the sister's loom of time,i would've come back to that time,when i was leaking those infos.

2 komentar:

Posting Komentar