Your own path

Terkadang,aku ngebayangin gimana rasanya kalo ntar aku jadi orang dewasa.Punya rumah,keluarga dan lain-lainnya yang gak bisa kita miliki sekarang ini.Kita yang ngelola,kita yang kena imbasnya dan ujung-ujungnya kita sendiri yang bingung.

Apapun yang bakalan terjadi nanti di masa yang akan datang,kita semua gak ada yang tahu pasti,karena segala sesuatu yang menyangkut (bukan layangan) tentang jalan hidup kita itu,bisa berubah setiap detiknya.Entah jadinya bakal jelek atau baik,kita semua gak ada yang tahu.Dan kalaupun kita menyerahkan semuanya sama keputusan Tuhan,juga gak bisa dijadikan patokan sama sekali.Karena kalau kita tinggal ngikutin arus hidup yang dikendalikan sama Tuhan,toh cara begitu juga nggak terlalu baik,karena Tuhan ngasih kita berkah paling luar biasa,yaitu kebebasan buat memilih.

Karena pada dasarnya,Tuhan ngasih kita kebebasan buat milih"jalan" di hidup ini.Entah jalannya mbulet,berliku-liku atau lurus pun kita bisa pilih jalan itu semau kita.Tapi,kita harus bisa ngira-ngira dulu : ada apa di ujung jalan yang kita pilih ini?Apa jalan buntu,ada jalan lagi,berhenti gitu aja,atau ada jurangnya?













(Hayo,mau milih yang mana?)

Jalan hidup kita ditentukan sama pilihan kita.Kalau kita milih jalan hidup yang lurus,jadinya hidup kita lurus-lurus aja gak pake tikungan atau persimpangan segala.Kalau milih jalan yang mbulet,kalau kita tetep konsisten milih jalan itu pun kita juga bisa sampe di tempat tujuan walaupun kadang ada juga yang milih jalan mbulet malah gak sampe tujuannya,malah jadi nyasar,hahaha.

Life is just like when we choose a crossroad with different path.If you take the wrong way,you will get lost.But if you take the right one,you will reach your goal in no time.

Hi Class Female

Hi-class female: populer,berstandar tinggi atau apa?

Dewasa ini,para pria terus bingung perihal bagaimana menghadapi seorang wanita dengan ego tinggi;yang pola perilakunya termakan oleh gengsi sosial,dan sangat sungkan untuk sekedar menyapa atau berbaik-baik kepada orang berwatak “selengekan” seperti saya ini?Saya menuliskan pertanyaan ini didasarkan atas suatu hal yang saya alami:Saya pusing menghadapi orang seperti itu,dan mereka kadang membuat orang lain kesal dengan kesombongan mereka.Yah,memang saya tidak sekalem ataupun seserius orang yang dekat dengannya,namun itu tidak bisa dijadikan patokan.

Terlebih lagi,wanita dengan karakter seperti ini bisa kita jumpai dengan melihat dan mengamati wanita cantik,berbakat dan populer.Ya,kebanyakan dari mereka mengalami krisis seperti faktor diatas yang saya tuliskan.Terkadang mereka mendominasi dalam suatu pergaulan,karena mereka merasa diri mereka merasa memiliki kesan “keindahan” yang absolut dalam perbuatan mereka.

Jika kita bicara tentang “wanita kelas tinggi “,memang kedengarannya seperti wanita yang pendidikannya sangat-sangat tinggi,namun bukan itu maksudnya.Maksud dari wanita kelas tinggi yang saya tuliskan adalah,wanita yang memiliki modal besar dalam pergaulan sosial,dan terlebih lagi mereka memiliki standar tinggi dalam orientasi pergaulannya.

Sebut saja misalnya contoh si Anna.Anna ini adalah gadis yang cantik,pintar,seksi dan memiliki karakter yang menyenangkan.Bisa dibilang,dia adalah gadis idaman seluruh pria di dunia.Ia memiliki teman-teman yang “setara” dengan dia,cantik,berbakat dan menarik namun mereka sombong dan memilih-milih dalam berteman.Dan lagi,akibat teman pergaulannya yang merasa dirinya populer terus mempengaruhi si Anna ini untuk mengikuti “cara pergaulan mereka yang dikatakan populer”,akhirnya perangai si Anna ikut menyerupai mereka:memilih-milih teman.Sebab,bagi mereka ini kualitas pertemanan di masa kini,bisa menentukan pergaulan kita di masa depan nanti.Memang ada sedikit benarnya,namun kesalahannya adalah faktor memilih-milih teman tadi.Memilih-milih untuk menentukan kebaikan kita sendiri memang baik,namun jika teman yang dipilih-pilih tadi tersinggung(kita sebut saja si korban),tentunya tidak mengenakkan bagi si korban.Seakan-akan mereka itu bukan apa-apa bagi mereka,sekedar batu loncatan saja.

Sekedar intermezzo buat cewe hi-class:saya selaku penulis memang mengagumi mereka yang dikenal sebagai cewe hi-class.Tapi jujur saya kurang menyenangi perangai mereka yang menganggap diri mereka lebih baik dari orang lain.

Bohong,dosa atau apa ?

Yoo,kawan.Udah lama gak nge-update blog saya yang tidak pernah diurus dan jarang dikunjungi orang ini,hehehe.Oke,banyak hal-hal yang terjadi selama saya tidak mengurus blog saya ini,diantaranya adalah

1.Aku sama cewek inisial A yang sering aku bahas di blog ini jadi sekedar temen aja sekarang ,hehe.

2.Sekarang saya kelas 3 SMA,yang berarti waktu saya buat ngenet dsb berkurang (pasti ga ngaruh-ngaruh amat,lha.. )

3.Dan yang terakhir dan (sedikit ) membahagiakan adalah , : saya akhirnya menemukan orang yang benar-benar bisa memahami absurditas dan hiperaktifitas saya ini ,hahahaha :D

Saya mau menuliskan sedikit hal-hal serius untuk sekarang ini,karena saya tahu konten yang tidak serius banyak membuat blog jadi sarana acakadut orang buat ngebacot ga jelas.And so,saya persembahkan tulisan serius saya (walaupun ada ngaco-ngaconya dikit sih) yang ngebahas kebohongan.Enjoy!



Di era modernisasi ini,manusia menganggap kebohongan sebagai hal yang biasa dan membudaya.Kenapa saya katakan membudaya?sebab pembudayaan kebohongan ini juga disebabkan karena sangat umumnya penggunaan kebohongan itu di berbagai kalangan masyarakat,lalu.Bisa kita jumpai setiap hari orang yang menyebarkan kebohongan tiap menit,tiap jamnya.Atau bahkan tiap detik orang bisa berbohong :o

Bohong memiliki arti menutupi ,memalsukan dan melawan suatu kebenaran.Orang yang melakukan perbuatan ini acapkali disebut pembohong,dan penipu.Terkadang orang yang melakukan perbuatan ini mendapat sangsi dikucilkan dari pergaulan maupun masyarakat jika kebohongan yang mereka lakukan menyebabkan kerugian bagi suatu individu atau orang banyak (berarti kalo orang yang bohongnya gak ngerugiin gak bakal dihukum,hehehe ).

Kadang,kita sering jadi korban kebohongan ini.Apa sebabnya?ya masalah itu tadi,tentang kebiasaan bohong.Terkadang,kita merasa rugi akibat imbas dari perbuatan tersebut,entah rugi moral,material.Tapi,si pelaku justru menganggap hal itu adalah hal yang biasa,dan membuat kita (mungkin) bisa menerima kebohongan itu.Tapi,kalau si korban malah melakukan hal yang sebaliknya dari yang diharapkan pelaku,nah bagaimana solusinya?Carilah sendiri,saya bukan pembohong ulung.

Hampir semua orang di dunia melakukan perbuatan ini (berdasarkan pencarian saya selama ini).Dan dari sekian banyaknya orang yang berbohong,pembohong-pembohong ulung ikut tersebar di penjuru dunia,menyesatkan,menipu orang banyak.Tidak heran kalau banyak orang yang merugi akibat para pembohong ini.Pembohong-pembohong itu bukanlah para penipu komersil dan sejenisnya,tapi para pembohong ini adalah para pemimpin kita .

Kesannya frontal,tapi memang benar.Para pemimpin yang ada ini selalu menggunakan kebohongan sebagai sarana persuasif untuk mengajak orang yang bisa mereka kibuli (dalam konteks ini rakyat,dong) dan pada akhirnya yang dikibuli ini mendukungnya.Kalau mereka hendak mengorasikan visi dan misi mereka kalau jadi pemimpin nanti,apa yang mereka katakan itu mengandung komposisi benar dan bohong 1:4.Kalau anda terbuai dalam omongan mereka yang menjanjikan hal yang muluk-muluk dan besar,anda bisa celaka.Karena apa ? jika omongan mereka yang muluk-muluk itu tidak terealisasi dan kondisi pemerintahannya jadi buruk,maka siap-siaplah ketiban "duren",hehehe.

Bagaimana dengan mereka yang menjunjung tinggi kejujuran?Apakah mereka berkesempatan untuk jadi pemimpin?Saya menjawab ada,jika memang anda adalah orang yang sungguh terpercaya,dan skill anda banyak,modal materi juga cukup pun anda bisa memegang kepemimpinan.Tapi,apakah anda akan mendapat support dari rakyat yang memilih? BELUM TENTU,hohohoho :o

Berikut ini juga saya tambahkan quotes yang mungkin pernah anda rasakan maupun dengar,atau juga lihat dari kejujuran.

Orang jujur selalu ditindas dan dikucilkan oleh para pembohong yang mendominasi.

Kejujuran terkadang berbuah sial.

Jujur kacang ijo.

Kenapa sifat jujur dicap sebagai sesuatu yang jelek daripada sifat bohong ? Apa hal yang baik itu selalu mendapat cap buruk dari orang banyak? Tidak kan? Lantas kenapa tidak dibudayakan dan dipertahankan kejujuran itu?

Pada akhirnya pun bohong membawa celaka.Di neraka,kalau kita pernah menebarkan bohong selama di dunia nanti,lidah kita dipotong,hii.Oke mulai serem jadi saya kembali lagi ke hal yang serius *ssht

Ini adalah kutipan saya dari blog muslimah yang menerangkan tentang bohong,kalau anda suka silakan dibaca

"Kepada mereka yang sering berbohong, ada baiknya kita sampaikan bahwa
lambat laun orang akan menyadari dan mencium aroma dusta di lidah anda.
Perlahan tapi pasti, setiap orang akan mendeteksi kebohongan anda. Di
saat itu terjadi, anda akan terkejut menyadari betapa sempitnya dunia
ini ketika semua orang mengetahui kebohongan anda. Yang anda bisa lakukan
hanyalah berhenti dan  bertobat, atau mencari mangsa baru yang belum tahu
siapa anda. Beruntunglah anda bila memilih yang pertama, dan celakalah
anda bila anda masih saja mencari mangsa baru.
 
Lebih celaka lagi, adalah mereka yang selalu menjadi korban kebohongan,
namun tidak sadar dan terus memilih anda sebagai pemimpinnya dan selalu
menyediakan ruang bagi anda untuk  terus berbohong.
 
Muslim yang baik, tak akan jatuh dua kali pada lubang yang sama.