Senja

Selamat datang,kegelapan
Terang pergi,hari berganti
Matahari tertutup bulan
Pertanda bergantinya hari

Langit malam
Tetaplah seperti ini
Tetaplah abadi
Temani aku menuju mimpi

Hidup yang kejam
Penuh dengan ironi
Tetaplah kau abadi
Mengurungku dalam sunyi

statis tak bergerak
Diam kaku bagai batu
ku memberontak
pada nasib dan hidupku

Bintang di langit
Bawalah aku pergi
Kabur dari sakit
dan pedihnya hidup ini

Aku sendirian
Melawan kehidupan
kejamnya siang,sadisnya malam
dan sakitnya kematian

Kaku

Banyak yang bilang,aku orangnya gak bisa rileks,gak bisa santai,buru-buru.Dari zaman SD,SMP ataupun SMA,sifat satu ini emang yang paling melekat di diri.Dalam diri,aku mungkin ngerasa santai-santai aja,tapi banyak temen-temen bilang hal sebaliknya.Jadi bingung,ini temen-temenku bego semua,atau emang kenyataannya aku ini kaku? .

Pembawaan satu ini terkadang bikin aku jadi orang yang cenderung grogi,bingung dan selalu salah tingkah sendiri.Apalagi kalau udah waktunya ngomong di depan umum.Pikiran tentang apa yang mau diomongin itu ada,dan udah disusun dengan matang.Tapi,entah kenapa selalu tiba-tiba apa yang ada di dalam otak,sama yang mau diomongin balapan,alhasil jadinya gagap dan omongan jadi nggak jelas.

What is so wrong about me ?

*googling

"Orang yang bersikap kaku bisa saja dipengaruhi oleh cara mendidik orang tua,dan lingkungan tempatnya bertumbuh.Individu yang diberi asupan kasih sayang yang sesuai,cenderung lebih fleksibel.Sedangkan,individu yang kaku,cenderung diberi pola didik yang satu arah,dan hanya mengenal 1 hal yang benar".

Apa aku kurang kasih sayang atau memang kedua orang tuaku ini ngajarnya beda dari orang tua pada umumnya,aku gak tahu.Tapi yang jelas,dibanding teman-temanku,aku cenderung gak neko-neko,dan hal itu ngebuat hidupku hambar.Karena itu aku selalu bertingkah yang aneh-aneh,cuma sekedar "memberontak" dari keadaan keluarga yang aku rasa "statis".

Suatu ketika,aku tanya temenku.Apa salah,jadi orang yang kaku ? Menurut dia,gak ada yang salah dan bener.Justru yang salah adalah orang lain,yang melakukan judging.Mereka cenderung gak bisa menerima dan mau memahami orang lain yang tidak setipe dengan mereka.Atau mungkin juga orang yang kaku itu juga salah,gak bisa memahami orang-orang di sekitarnya dan tetap kukuh dengan pendiriannya,karena itu orang kaku cenderung susah berbaur.

Memang benar,sih.Supaya satu individu bisa diterima di suatu masyarakat,mau nggak mau dia harus menjadi seperti yang diinginkan masyarakat.Sebagai reward,masyarakat juga akan bersikap terbuka.Aku tahu kalau aku gak bisa seperti orang-orang yang tipikal fleksibel,but trust me,i've been working so hard on that.


So,was i guilty or not? I dunno.I cant change..yet.


Sebuah jurnal

Di sabtu malem minggu,aku nyamperin kos-kosan temen satu jurusanku,si Yordhan.As usual,kami diskusi banyak hal mulai dari yang geje,dan umum layaknya orang pada umumnya.Sepintas kami kelihatan kaya homo,berdua,duduk sebelahan di tempat sepi.Rencananya,malam itu aku mau hunting foto buat tugas fotografi.Tapi apa daya,orang nganggur pikirannya bawaannya kemana-mana.Dan aku pun berakhir nongkrong di kosan manusia itu.

Pas aku mau balik ke rumah,aku ngeliat dia lagi nulis di sebuah notes.Funny thing,though,karena terakhir kali aku nyatet jurnal kegiatan harian itu adalah masa-masa SMA.Penasaran,aku pun tanya ke dia :

B : Nyatet kejadian hari ini,dhan?
Y : Yoi
B : Apa tujuanmu nulis itu?
Y : Pengen aja
B : Buat pengingat kejadian sehari-hari?
Y : Iya,haha buat pengingat aja,aku kayak gimana dari waktu ke waktu
B : Paling gak ngeh pas kita baca,betapa gobloknya kita waktu itu
Y : *ngakak

Percakapan singkat kemarin jadi ngingetin aku sama suatu hal,yaitu tentang keberadaan blog ini.Dulunya,berangkat dari notes di fb sebagai pengingat kejadian sehari-hari,sampe sekarang jadi blog yang usianya 3 tahunan.Blog ini ibaratnya jadi jurnalku,buat pengingatku tentang diriku di masa lalu.Apa yang aku pikirkan dan lakukan waktu itu.Karena waktu tidak bisa diputar,hanya bisa diabadikan.

Dari waktu ke waktu,aku ngerasa juga,kalau aku sudah berubah : mental dan fisik.Seiring juga dengan perkembangan posting di blog ini,aku ngerasain aku lebih matang dari sebelumnya. Seakan-akan,jiwaku juga ada di blog ini.Entah nanti bakal bertahan berapa lama,tapi selama masih ada waktu dan kemampuan untuk menjurnalkan kehidupan sehari-hari,aku bakal terus menuliskan kisah hidupku di sini.


Salam satu nyali.

Bima Adhi Priyambodho

Aku

Aku egois.

Aku idealis.

Aku penganut budaya konteks-rendah.

Aku spontan ; apa yang kupikirkan adalah yang kukatakan.

Amarahku mudah datang dan pergi.

Aku bukan pembicara yang baik.

Aku pendengar yang baik.

Aku tidak suka menghakimi.

Aku semi-apatis.

Aku suka berada di dekat orang-orang yang penting bagiku.

Aku benci sendirian.

Walau terkadang aku juga butuh kesendirian.

Aku benci ketidak-adilan.

Aku menghidupi impianku.

Aku senang memahami orang lain.

Namun aku tidak memahami diriku sendiri.

Aku mencari dan menekankan eksistensiku.

Aku ada di sini.

Memahami diri sendiri

Bagaimana caranya?

27 Forever



Mitos yang beredar di dunia Rock and Roll mengatakan,kalau angka 27 itu adalah angka keramat,sekaligus sial.Karena siapapun rockstar yang meninggal di usia 27 tahun,bakal menjadi legenda.Kurt Cobain,Jimi Hendrix,Brian Jones,Jim Morrison,Janis Joplin adalah sekian banyak dari musisi yang digolongkan dalam klub,yang dinamai "27 club" ini.Rata-rata,mereka yang "tergabung" di klub ini,meninggal dunia disaat puncak kejayaan mereka.Kebanyakan meninggal bukan secara alami,tapi dengan cara yang tidak wajar.Jimi Hendrix,misalnya.Gitaris legendaris ini meninggal karena overdosis obat-obatan.Jim Morrison,juga diperkirakan overdosis obat-obatan (heroin).Dan yang paling ekstrim,yang paling terkenal,adalah kematian Kurt Cobain.Pentolan band aliran grunge asal Seattle ini ditemukan tewas bunuh diri dengan menembakkan senjata api di kepalanya.

Setelah mereka meninggal,banyak orang yang memuji kehebatan dan semua hasil-hasil karya mereka.Bahkan,tidak sedikit juga orang yang ingin meninggal di usia 27,agar menjadi legenda,dikenal oleh banyak orang. Tapi tetap saja,ketenaran melalui cara seperti itu juga gak baik. Lagipula orang-orang yang mati ini juga belum tentu ingin terkenal dengan cara itu.Mungkin mereka ingin terus menjadi terkenal,tapi apa daya,nasib tidak sesuai angan-angan.Mereka meninggal sebelum waktunya.

Dibawah bayang-bayang "27 club" ini sendiri,aku berpikir,bagaimana kalau aku adalah rockstar,dan aku meninggal di usia 27 tahun,dan aku jadi legenda seperti mereka ini ? Dengan pemikiran-pemikiran itu,aku juga memikirkan konsekuensi yang akan aku hadapi kalau aku mati di usia itu.Tapi begitu melihat rockstar yang sampai usia lanjut tetap bermain musik yang enerjik dan indah ,aku jadi berpikir lagi.Mereka yang mati muda ini,menjadi legenda karena mereka meninggal di puncak karirnya,sedangkan para Rockstar yang berusia lanjut aja puncak karirnya bisa terus menerus berlanjut.Coba lihat band-band seperti Rolling
Stones,Aerosmith,Motorhead.Personilnya mungkin berusia tua,tapi mereka "tetap muda".Mereka terus menghasilkan lagu-lagu yang energik dan menyentuh jiwa pendengar mereka.

Kenapa aku terburu-buru ingin mati muda,kalau di usia tua nanti aku bisa tetap berkarya?



27 Forever !!

Past and Future

Kemarin,aku baca suatu artikel di situs hiburan,9gag.com.Di artikel itu (lebih tepatnya gambar) ,ada gambar seorang cowok didampingi temannya yang memberi dia nasehat,karena si cowok itu ragu untuk mendekati seorang cewek.Setelah berkata kalau temennya itu akan baik-baik saja,si cowok itu lalu melangkah maju,mendekati seorang cewek.Sebelumnya dia bilang ke temannya itu,dia bakal kangen.Dan di akhir gambar,di punggung temannya itu ada tulisan "past".

Mungkin emang bener,masa lalu kita itu kaya temen baik kita.Dia selalu ada ,selalu memberikan kenangan-kenangan yang manis.Dari dia juga kita bisa belajar terus untuk maju.Dari dia juga kita bakal tau apa yang kita harus lakukan di masa mendatang.Tapi terkadang,untuk bisa bertemu dengan teman baru kita,masa depan,kita harus meninggalkan masa lalu.

Memang berat,meninggalkan semua kenangan-kenangan yang kita punya,namun masa lalu itu akan baik-baik saja,karena dia masih tetap ada di kenangan kita yang terdalam.Tapi untuk tetap maju,untuk bertemu dengan "orang baru" yang namanya "masa depan" ini kita harus merelakan dia.

Kemarin,aku ngasih tau cerita ini ke seorang temenku.Kebetulan ,dia mengalami hal seperti ini.Bedanya,dia mengalami hal-hal yang pahit-manis di masa lalunya itu.Aku lantas ngasih tau dia cerita ini,dengan harapan dia bisa terus maju,walaupun kenangan itu terus aja membayangi dia.

Dari cerita ini juga ,aku belajar bahwa terkadang untuk bisa maju,kita harus meninggalkan apa yang di belakang kita.Memang berat,namun jangan merasa terbebani karena dengan ini kita bisa belajar dari kesalahan yang dibuat untuk melakukan perbuatan yang lebih baik.

Thanks 9gag.com atas inspirasi yang mencerahkan :)

btw,gak dapet link-nya,karena itu gak bisa diposting disini gambarnya

Terbalik

Hidupku benar-benar terbalik.

Aku tak seperti diriku yang dulu,yang idealis,perfeksionis.

Semua berubah dengan cepat,secepat pergerakan angin.

Disini aku sekarang berdiri,menatap langit dan atap rumah yang tetap sama.

Cuma,yang berbeda hanya aku,pikiranku dan lingkungan sekitarku.

Aku bukan lagi orang suci,orang dengan penuh rasa keadilan seperti dulu.

Aku telah menjadi monster mengerikan,yang dulu hanya ada dalam mimpi terburukku.

Kebencian telah pergi,kemarahan juga.Hati terasa lega,karena diriku yang dulu telah tiada.

Hati yang terpaku kepada seorang wanita berkacamata itu.

Dalam benakku kini hanya ada jalan terang dan lurus.

Yang akan memanduku menuju jalanku ke surga ataupun neraka.

Diam,aku mati.Hidup,aku mati.

Semuanya jadi terbalik,tidak seperti dulu.

Kemana diriku yang dulu?

Makhluk buas itu,ada dimana?