Sebuah jurnal

Di sabtu malem minggu,aku nyamperin kos-kosan temen satu jurusanku,si Yordhan.As usual,kami diskusi banyak hal mulai dari yang geje,dan umum layaknya orang pada umumnya.Sepintas kami kelihatan kaya homo,berdua,duduk sebelahan di tempat sepi.Rencananya,malam itu aku mau hunting foto buat tugas fotografi.Tapi apa daya,orang nganggur pikirannya bawaannya kemana-mana.Dan aku pun berakhir nongkrong di kosan manusia itu.

Pas aku mau balik ke rumah,aku ngeliat dia lagi nulis di sebuah notes.Funny thing,though,karena terakhir kali aku nyatet jurnal kegiatan harian itu adalah masa-masa SMA.Penasaran,aku pun tanya ke dia :

B : Nyatet kejadian hari ini,dhan?
Y : Yoi
B : Apa tujuanmu nulis itu?
Y : Pengen aja
B : Buat pengingat kejadian sehari-hari?
Y : Iya,haha buat pengingat aja,aku kayak gimana dari waktu ke waktu
B : Paling gak ngeh pas kita baca,betapa gobloknya kita waktu itu
Y : *ngakak

Percakapan singkat kemarin jadi ngingetin aku sama suatu hal,yaitu tentang keberadaan blog ini.Dulunya,berangkat dari notes di fb sebagai pengingat kejadian sehari-hari,sampe sekarang jadi blog yang usianya 3 tahunan.Blog ini ibaratnya jadi jurnalku,buat pengingatku tentang diriku di masa lalu.Apa yang aku pikirkan dan lakukan waktu itu.Karena waktu tidak bisa diputar,hanya bisa diabadikan.

Dari waktu ke waktu,aku ngerasa juga,kalau aku sudah berubah : mental dan fisik.Seiring juga dengan perkembangan posting di blog ini,aku ngerasain aku lebih matang dari sebelumnya. Seakan-akan,jiwaku juga ada di blog ini.Entah nanti bakal bertahan berapa lama,tapi selama masih ada waktu dan kemampuan untuk menjurnalkan kehidupan sehari-hari,aku bakal terus menuliskan kisah hidupku di sini.


Salam satu nyali.

Bima Adhi Priyambodho

0 komentar:

Posting Komentar