Membentuk sebuah band

"Visiselera , semangat, tekad yang sama.


Itulah yang kamu butuhkan untuk membuat sebuah band."


NB: DUIT


Mama Suka Metal

Mama suka metal bukan nama bumbu masakan,ataupun nama-nama barang aneh lainnya.Ini adalah nama band-ku yang sekarang.CMC,band ku sebelumnya nasibnya gak jelas,karena *ehm si gitaris sama vokalis udah gak bisa sinkron lagi.Yang sisa cuma aku sama si bantal.Band zaman SMA ini gak bakal dilanjutin lagi kayaknya,karena seperti yang sudah-sudah,kita harus move on dari masa lalu *sfx galau .

Band ini baru dibentuk,awal-awal semester 2 lalu.Personilnya ,odi (vokal) ,agol (gitar) ,krisna (gitar),aku (bassist) ,dan drummernya si bantal.Awal mulanya berasal dari aku ngajak agol buat ngeband lagi.Kebetulan aku kenal sama temennya satu jurusan,si krisna ini.Krisna ini tipikal bad boy sejati.Sayangnya rambutnya bukannya rambut yang modis,malah kaya pantat ayam.Dan setelah kenalan sama si krisna,akhirnya aku ngajak si agol buat ngeband.

Setelah pertapaan sedemikian rupa,kami nyari personil lagi.Karena sebelumnya aku sama agol juga ada proyek sama si bantal,akhirnya kami mutusin buat join lagi.Akhirnya,dapetlah 4 personil itu.Karena diantara 4 itu gak ada yang pakem jadi vokalis,akhirnya agol ngajak temennya,si odi buat jadi vokalis.Jadilah personil-personil band-yang-waktu-itu-belum-bernama.Jujur,nama band ini mungkin emang terdengar konyol,tapi percayalah kami gak bermain sekonyol yang mungkin dipikirkan orang.

Mama suka metal.

Komposisi kata dari nama band ini,sebenernya berasal dari salah satu merk bumbu dapur ternama.Kebetulan sehabis nge-jam bareng di suatu studio,seorang temenku beli bakso,dan dikasih piring yang ada lambangnya bumbu dapur itu.Sepintas,dia mencetuskan ide "gimana kalau dikasih nama mama suka metal?" dan temen-temenku pun,ngerasa nama itu catchy,dan mudah dikenali.Aku personally,gak setuju sama nama ini.Tapi yang namanya adatnya orang indonesia,suara mayoritas dijadikan pegangan buat ngambil keputusan.Jadilah nama band itu "Mama Suka Metal".Nama ini emang cenderung aneh dan gak biasa,karena pada umumnya band metal itu punya nama yang garang.Ambil contoh aja,anthrax,megadeth,suicidal tendencies,deicide dsb.Sementara nama kami,mama suka metal,sebuah nama yang jauh dari pakem band metal pada umumnya.Sempet temenku rere,ngegunjing nama band itu.Dia bilang,kalau cari nama band,yah carilah nama yang menjual jangan cuma nama yang asal pajang di pamflet.Well,haters gonna hate,yang ada biarlah ada dan dijalani.

Kami terus ngejam-ngejam biasa.Selama ngejam,kami cenderung menggarap lagu yang umum,kaya Smoke on the water,smells like teen spirits,de el el.Setelah sekian kali pertemuan,akhirnya kami pun ngonsep lagu,dan setelah melalui pembenaran di sana sini,lagu itu pun jadi.Lagu yang (gak tau genrenya apa) disinyalir berjudul "bangkit merdeka" ini,mengandung unsur metal,tapi gak tau metal jenis apa.Jenis metal kan banyak bro,yang dari jenis heavy sampe death metal juga ada.Karena belum tau genrenya apa ,jadi yah kami belum nemuin poros bermusik.Lagu ini bercerita tentang orang yang move on dari kehidupannya yang lampau.Dan ,seburuk apapun perlakuan kehidupan lampaunya itu,dia bakal terus bangkit dan maju.Sound familiar ?

Setelah satu lagu itu jadi,kami banyak-banyak latihan diluar studio ,untuk aransemen,bikin-bikin lagu,dan lainnya.Pelan-pelan ,kami juga brainstorming ide-ide : bakal gimana nasibnya band ini.Apakah bakal dibawa ke jenjang yang lebih tinggi ? Ibaratnya kalo lagu itu,mau dibawa kemana band kita ? Akhirnya dengan putusan singkat,band ini haruslah punya nama besar,setidaknya di surabaya.Kan enak,main diundang,dikasih pesangon,liat anak muda headbang kaya orang gila.

Gig pertama kami adalah di GSG Unair kampus B,di event acara "Tonight we Can".

It was a total chaos.

Ampli Gitar ngawang,bass yang aku pake juga error,dan gak kedengeran pula.Dan ujung-ujungnya mainnya ya ala kadarnya.Mungkin karena hari itu kami pertama kali manggung,kesalahan teknis,gak ada yang dengerin lagu,adalah hal yang biasa.Kata temen-temenku yang emang anak band,mereka juga gitu waktu pertama kali main : crowd (kerumunan penonton) gak interest sama sekali,dan technical difficulties selalu ada.Semenjak hari itu,aku mutusin bahwa ini adalah langkahku buat menuju panggung impianku dari dulu : dimana aku bisa berdiri ,dikelilingi ribuan penonton,bermain musik penuh jiwa,membuat emosi mereka yang ada jadi naik turun.

Intinya,i wanna be a rockstar.Teman-temanku juga pengen hal yang sama.

Tapi ,jalan menjadi seorang rockstar itu gak gampang.Pertama jelas,skill harus mupuni.Kedua,band harus harmonis,dan chemistry harus tetap ada.Ketiga,saingan sesama band itu banyak sekali.Yang musiknya laris di pasaran mungkin banyak,tapi yang dikenang dan menjadi legenda ? Sedikit.Selain itu,meniti karir begini itu harus mulai dari 0,dan modalnya juga banyak.Nanti harus bikin demo,bikin album,dan segala tetekbengeknya.Belum lagi kalo nanti udah jadi terkenal,cobaannya malah banyak sekali.

Tapi,aku gak boleh mikirin hal-hal seperti itu,karena aku lebih baik ngejalanin apa yang ada aja.Musik dari band ini harus diperkenalkan ke orang-orang untuk meraih pamor dan popularitas : sekalian juga ngelatih mental.Karena jujur,mentalku bukan mental showman,karena tiap dilihat banyak orang aku jadi gugup dan keringetan banyak banget.
Itung-itung,sebuah band itu kaya kita investasi jasa.Ketika jasa itu mulai diminati orang,duit bakal ngalir dengan sendirinya.Minimal kalau nggak,yah angan-angan temen-temen bersama,musik kami bisa memberi influence bagi orang lain.

Tadi,kira-kira jam 6 sore di Studio Band yang namanya Kombi,kami ngadain mini gig ke-2.Mini gig ini diadakan di sebuah garasi yang ada di samping studio.Jujur ,tempatnya kotor,gak kondusif,dan bukan tempat positif.Karena di depan sendiri adalah kafe dangdut,tempat karaokean dsb.

Kalau soal penonton jangan ditanya,karena seperti yang diketahui khalayak umum,penggemar musik aliran punk rock sampai metal itu adalah remaja dari golongan marginal.Mereka cenderung berpenampilan ala punker : tindik,rambut mohawk tengah,bahkan tadi ada yang minum arak di depan studio.Dan bisa-bisanya ,ada anak kecil yang ikutan mabok disana.Aku cuma bisa mbatin heran,apa yang dicari anak-anak seperti ini itu cuma kesenangan sesaat atau jati diri ? Who knew,aku terdiam aja ngeliat mereka.

Begitu kami main,awalnya cuma sedikit crowd yang ada di depan kami.Tapi begitu kami main,kerumunan makin banyak.Well,untuk gigs awal,ini sudah cukup buat kami,karena para anak punk dan anak-anak marginal itu,menikmati apa yang kami mainkan.Walaupun gak ada diantara mereka yang pogo dancing atau headbang liar,tapi kami bersyukur,mereka cuma headbang kecil-kecilan.Kami puas setelah gig itu.Rasanya,seneng aja main buat orang-orang,dan orang bisa menikmati,walaupun mereka belum familiar sama lagu kita.Dari situ,kami berempat (odi gak ikut,karena ada urusan kuliah) cuma bisa bersyukur.

Begitu kami masuk mobil untuk perjalanan pulang,baru berapa meter,tiba-tiba mobilnya si agol nyerempet tali penyanggah warung.Otomatis,kain terpal yang dijadikan penyanggah atap robek kegeret.Sempet terjadi clash sebentar dan si pemilik warung minta ganti rugi 200,000 rupiah,padahal yang cuil cuma sedikit.Akhirnya setelah krisna bantu agol negosiasi sedemikian rupa,dan agol mutuskan buat ganti rugi,akhirnya perkara selesai,damai.

Di perjalanan kami ngebahas gig kami tadi,dan konyolnya tiba-tiba si agol nyeletuk : "kejadian ini harus dimasukkan ke biografi kita nanti kalo udah jadi band besar.Dulu awal-awal nge-gig mobilnya agol nabrak warung".Yah,namanya juga musibah,gak ada yang tau kapan terjadi.Selain itu,kami banyak ngebahas soal musik band metal,dan kami semua berharap musik kami ini bisa didengar dan disukai orang banyak.

Dan semoga kami bisa tetap metal untuk mama.

Suara hati

Aku terduduk dalam diam,merenung di dalam kamar mandi,memegang sebuah ponsel.Aku menyapa seorang kawan baikku,dan menceritakan keluh kesahku selama ini.Sudah lebih 7 bulan lamanya aku terjebak dalam situasi ini : tidak pasti,merenung,marah,benci,rindu pada saat yang sama.

Tak ayal,banyak temanku yang berkata,ketika kau menginginkan sesuatu maka curahkanlah perhatianmu sepenuhnya pada hal itu.Lantas,aku kembali berpikir,dan menerawang kembali ke masa 7 bulan lalu,ketika aku baru saja berpaling dari seseorang.Seseorang yang berarti hingga membuatku merasa kehilangan jika tak berkomunikasi dengannya,walaupun cuma sekedar di dunia maya.

Aku telah berpaling kepada seseorang yang baru,dengan harapan baru bahwa aku akan bisa merasakan curahan perhatian dan kasih sayang dari seorang wanita.Dan,di tempat itulah aku bertemu dengannya.Ya,tempat itu,tempat dimana aku pertama kali merasakan transisi dari seorang siswa menjadi "maha"siswa.Menjadi mahasiswa berarti aku harus meninggalkan kebiasaan dan pola pikirku sebagai siswa,dan melakukan suatu proses evolusi menuju diri yang baru.Sama seperti evolusi diriku,hatiku juga turut berevolusi.Aku tak mungkin terpaku pada seseorang yang lalu,dan aku memutuskan untuk merubahnya.

Dan keputusanku jatuh kepada dia.

Seorang wanita yang tak kutahu ada apa dalam dirinya,hingga membuatku tertarik,jantungku berdebar ketika melihatnya.Tak ada satu sisipun dari dirinya yang kurasa "kurang" dari diriku ,namun aku tetap terpaku padanya.Seorang wanita yang diam-diam merenggut kuasa dari diriku,seakan aku ini boneka ,patung yang tak bernyawa.Ia adalah pengendaliku,yang seakan menyusutkan energiku.Menjadikan aku,bukanlah aku.

Wanita macam apa yang bisa membuat diriku ini menjadi kaku,bahkan tak bernyawa di depannya?

Wanita itu,tak bernama.

Namanya hanya akan terpajang di daftar pencarian harta karunku yang gagal.

Gagal,bahkan aku belum mencoba untuk mengungkapkan isi hatiku padanya.Rasanya nihil,nyinyir jika tak ada usaha dari diri ini.

Seorang bijak pernah mengatakan,orang yang tidak memperturutkan dirinya dalam emosi,dia akan memperoleh cinta sejati.

Jika menghadapinya saja aku seakan tidak memiliki emosi,apakah aku ini meraih cinta sejatiku? Ataukah aku hanya korban dari seorang penyihir wanita yang pesonanya mampu membunuh seribu lelaki?

Aku tak tahu.Pikiran itu kusimpan dalam-dalam di benakku yang dipenuhi debu.

Seorang bijak berkata,bahwa harapan itu ada bagi mereka yang terus berusaha dan tidak menyerah.Namun ia lupa mengatakan,bahwa keajaiban akan datang kepada mereka yang berusaha dengan bijak.

Menyerah tidaklah selalu suatu hal yang buruk,apalagi ini demi kebaikan diri sendiri.Jika dengannya aku tidak bisa menjadi diriku,rasanya sia-sia.Seakan-akan aku memakai topeng pangeran tampan yang ia impikan di depannya,padahal dibalik serigala itu aku adalah si bungkuk dari notre dame,seorang yang terasing dari dunia hanya karena ia berbeda.

Aku terasing darimu,hanya karena aku berbeda.

Tak cukup ribuan kata menjelaskan semua yang kupikirkan.

Saat kau jauh,dekat,pergi,bicara padaku,jantungku selalu berdetak lebih kencang,dan selalu timbul dalam pikiranku,"inilah orangnya,dan kau harus mengejarnya".

Kurasa saat itu,pikiranku keliru.Jika aku memang diperuntukkan bagi dirinya,aku pasti dimudahkan dalam mendekatinya.Entah usaha yang kulakukan nihil di matanya,atau mata-Mu,hai khalik,aku tak tahu.

Satu hal yang kusadari dari pikiranku saat itu,ia berkata hal yang selama ini hampir sama,ketika aku mencoba mendekati seorang wanita.

"Ini yang kau inginkan"

Apa yang kita inginkan,tak selalu yang kita butuhkan.

Kau boleh menginginkan sebuah mobil,namun kau belum tentu benar-benar membutuhkannya.

Apakah aku butuh dia?Apakah aku butuh orang seperti dia,atau menginginkan dia semata ?

Teringat kata seorang bijak,"jika ingin membuat dirimu bahagia,maka bahagiakanlah orang lain".

Aku mungkin tak melakukan yang terbaik untuk membahagiakannya,setidaknya itu yang aku tahu.

Banyak pula temanku yang mengingatkanku,berhentilah,ataupun teruslah maju mendapatkannya.

Memangnya dia itu apa ? Pertandingan bola ?

Dia seorang wanita,yang aku tak yakin apakah aku mencintainya atau tidak!! .

Dikejar,makin sulit,tak dikejar dipermudah namun ujungnya sakit.

Sabar,adalah kata yang sering diucap oleh sejumlah kawan.

Aku tetap ingin sabar,tetap ingin baik,namun bukan untuk menjadikannya kekasihku.Aku tak ingin memilikinya,karena dia tidak menunjukkan rasa yang sama.

Suara hati ini,tak akan terdengar lagi.

Lebih baik kutata dulu diri ini,dalam keheningan ,baru aku bisa kembali seperti dulu lagi.

Pikiranku kembali kepada diriku yang terjebak dalam keheningan di kamar mandi.

Dari keheningan sejenak itu,timbul satu pertanyaan di benak ini.

"Apakah sekarang waktunya berhenti ?"

Mata Hati Telinga

"Buka mata hati telinga,sesungguhnya masih ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta.Yang kau inginkan tak selalu yang kau butuhkan.Mungkin memang yang paling penting,cobalah untuk membuka mata".

Kalau ada yang termasuk fans Maliq and D'essentials yang baca blog ini,iya kalian benar.Itu lirik slagu Mata Hati Telinga,dari album dengan nama yang sama.Bukan bermaksud untuk ngajak galau ,tapi *ehm emang aku galau *dikit.

Dari liriknya aja udah ketauan,kalau lagu ini bertema tentang seseorang yang *ehm buntu tentang cinta,entah karena dia itu mengalami penolakan,cintanya gak berjalan mulus dan sebagainya.Di lagu ini,group Maliq mau menyerukan kalau urusan cinta itu mesti dinomorduakan,karena masih banyak yang lebih penting.Agak curcol juga sebenernya,tapi mau bagaimana lagi..

Buatku,yang penting di kuliah ini adalah dapet IP (lagi-lagi bahas IP) yang bagus biar orang tua bangga,selain itu...ehm banyak kayaknya hal-hal yang lebih penting,kayak gimana caranya bisa bangun pagi dua hari berturut-turut biar gak telat.Terus satu hal lagi juga membuat orangtua bangga,sekali aja seumur hidup sama anaknya yang satu ini.Tapi rasanya,aku terus gagal karena aku gak cukup membuka mata,hati sama telingaku,untuk menuju pola pikir yang baru.

Ibaratnya membuka mata hati telinga itu membuka pandangan baru,agar kita gak stuck di satu pemikiran yang sama.Walaupun terkadang ,kenyataan dan usaha kita gak sejalan,setidaknya kita harus berpikir positif,untuk menyikapi suatu hal secara bijak,tanpa terus menyalah-nyalahkan diri dan orang lain.

Stay positive,itulah pesan dari lagu ini yang aku tangkap :) .