The Time They are a'changing

Waktu terus berjalan. Momentum, semesta di sekitar kita pun terus berjalan. Kita sebagai manusia tidak bisa lepas dari dimensi waktu yang terus berjalan maju. Semakin hari tiada terasa kita makin menua, secara fisik, maupun mental. Hal ini adalah satu fase mutlak, yang hanya kita terima; bahwa nantinya peran kita akan digantikan oleh orang lain, dan peran kita di zaman ini sudah berakhir. Kita terus berjalan maju, tanpa bisa mundur. Seandainya kita bisa membelakangi waktu, akankah kita hidup di momen ini? Itu semua teoritis, namun seandainya bisa, mungkin, aku akan menjadi orang yang terus membelakangi waktu. Aku tak ingin semua ini maju, tanpa bisa kukendalikan. Biarkan aku hidup di luar waktu! Aku tak ingin terbelenggu oleh karma alam yang merengkuh kemudaan dan kesenanganku tiap waktu. Aku ingin, semua tetap seperti ini. Jangan berubah, jangan bawa aku ke suatu tempat dimana aku tak bisa merengkuh kendali atas diriku.

'pure' Evil?

Secara umum, pemahaman kita tentang nilai suatu hal tercabang pada nilai "benar" atau "salah". Suatu hal dianggap baik, jika hal itu tidak merugikan dan melawan moral, begitu pula sebaliknya dengan hal yang jahat; yakni hal yang merusak, merugikan. Untuk mencegah agar manusia tidak berbuat jahat, maka diciptakan yang namanya aturan agar hidup kita teratur dan tidak ada yang dirugikan satu sama lain.

Tapi kita perlu ingat juga bahwa standarisasi seseorang terhadap penilaian benar salah itu berbeda, tergantung kebudayaan tempat ia bertumbuh, serta pengalaman yang dia peroleh ketika menghadapi suatu realita. Apa yang kita nilai baik, bisa dinilai berbeda oleh orang lain, begitu pula sebaliknya. Nah, kalau standarisasi saja berbeda, bagaimana seluruh orang di dunia bisa paham yang baik yang mana yang buruk yang mana?

Seperti yang sudah saya bilang, aturan itu dibuat untuk membuat suatu batasan bagi perilaku manusia. Batasan-batasan ini mungkin berbeda di tiap suku bangsa, namun satu hal yang pasti bahwa tiap bangsa di dunia punya sejumlah nilai-nilai dasar yang hampir sama. Nilai-nilai dasar inilah yang menurut saya, pasti dimiliki orang sedunia. Nilai-nilai ini pada dasarnya berperan  sebagai kompas manusia dalam berperilaku, untuk mengarahkan mereka ke tindakan yang mampu memupuk harmoni; misalnya tidak merugikan orang lain; tidak membunuh; tidak mencuri; dan lain-lain. Mereka yang melanggar, jelas terkena sanksi. Apapun bentuknya, tergantung sanksi yang disepakati oleh masyarakat.

Orang yang merugikan orang lain, baik dari segi mental maupun material, biasa kita atribusikan sebagai orang yang jahat. Orang yang jahat seakan-akan digambarkan sebagai sosok antagonis dalam kehidupan kita (dimana kita berperan sebagai protagonis). Ketika orang diatribusikan sebagai sosok yang jahat, kita seringkali terstimulasi untuk berpikir negatif terhadapnya, dan pada akhirnya kita menjauhi sosok yang disebut 'jahat' ini. Dengan adanya teknologi seperti media massa, khususnya televisi, interpretasi kita terhadap sosok jahat makin menjadi-jadi; salah satu contohnya adalah sinetron. Di dalam sinetron sering kita jumpai protagonis yang dihujat dan 'disiksa' oleh tokoh antagonis. Dalam sinetron, seorang tokoh antagonis digambarkan begitu 'negatif' hingga segala sesuatu yang diperbuat oleh tokoh yang diatribusikan sebagai 'baik' dirasanya tidak menyenangkan, sok-sokan, tidak tahu diri.

Ketika seseorang memunculkan perilaku berupa pandangan sinis, intonasi membentak dan kasar, selamanya ia dikategorikan 'jahat'. Walhasil, kita yang menjadi khalayak ini juga turut berpikir atas representasi pembuat sinetron tentang orang jahat itu. Kita juga turut emosional, geregetan dan cenderung 'membenci' orang yang ditampilkan tersebut dan menaruh simpati terhadap orang yang diatribusi baik. Secara tidak langsung juga media disini berperan mengkonstruksi pemikiran penontonnya, tentang orang yang 'baik' dan 'jahat'. Tapi menurut saya, 'jahat' atau 'baik' yang direpresentasikan oleh pembuat sinetron disini adalah hal yang tidak realistis (walaupun pada dasarnya sinetron tidak realistis), karena pada dasarnya manusia itu pasti punya dua sisi. Itu hal yang pasti, karena seperti kita tahu orang yang mutlak baik itu tidak ada, begitu juga jahat. Apakah ada manusia yang dari lahir sampai dewasa murni 'jahat'?.

Perlu kita ingat, bahwa bahasa adalah salah satu keuntungan bagi manusia, karena tidak semua makhluk di bumi ini mampu menggunakan struktur yang rumit. Bahasa sendiri digunakan untuk mewakili sebagian realitas yang dihadapi manusia, yang gunanya untuk menyederhanakan kerumitan dari realita yang dihadapi dengan pikiran. Kata 'jahat' sendiri, mewakili suatu realitas tertentu dimana suatu hal menunjukkan ciri-ciri yag bisa kita golongkan sebagai jahat. Contoh : anda melihat televisi, melihat berita kriminal yang melaporkan tentang orang yang membunuh korbannya dengan cara memutilasi, kemudian pikiran anda tertuju pada kata-kata : kejam-jahat. Mengapa demikian? Bentukan budaya anda-lah yang mengarahkan pemikiran anda ke sana. Kita tidak tahu harus menyebutnya bagaimana, karena pilihan bahasa, serta kata-kata kita terbatasi oleh kata-kata tersebut.

"Jahat".

Kata-kata yang terdiri dari 5 karakter, yang tersusun atas sintagma dan paradigma. Tidak hanya kata ini, kata-kata yang lain juga diciptakan berdasar kesepakatan orang terdahulu. Dari bebunyian yang primitif hingga menjadi kata-kata modern dan memiliki makna kompleks. Keistimewaan manusia tersebut, malah menjadi racun bagi diri sendiri; karena sifatnya yang mewakili realita. Realitas adalah hal yang kompleks, dan otak manusia menyusunnya menjadi suatu hal yang sederhana. Kesederhanaan inilah yang membuat kita luput, hingga mengatribusi sesuatu sebagai 'jahat' dengan seenak kita. Andaikan realitas tentang 'jahat' itu melebihi realitas yang diwakilkan oleh kata-kata, akankah manusia paham? Dan apakah ada 'jahat' yang murni itu?

Ketidaktahuan ini masih belum bisa terjawab, mengingat keterbatasan jenjang pikiran kita. Satu-satunya penenang bagi anda dan saya untuk masalah seperti ini, bisa kita temukan di lirik lagu dari sebuah band asal Inggris, dalam liriknya "Stairway to Heaven"

"Cause you know, sometimes words have two meanings"




Narasi Depresi

 




   

Untuk seorang ayah

awal cerita terindah bagiku
di depan pintu kau sambut aku
dengan tenagamu kau rengkuh aku
dan berjanji takkan melepasku

semakin ku mengenalmu
semakin kau jauh dariku
beban hidup dan tanggunganmu
membuat jarak lebar antara kau dan aku

angin yang bergerak membawaku
memicu sikap berontakku
membuatku jauh darimu
seakan ku tak pernah mengenalmu

kau katakan ku tak mengerti
ku berpikir kau ingin menang sendiri
siapa yang sebenarnya salah
dan siapa yang memicu masalah

dalam gelap ku bertanya
apa yang dikehendakinya
apakah kami terlalu berbeda
atau ku tak membuka hati untuknya

pertengkaran dan perdebatan
tak lepas dalam keseharian
hanya karena perbedaan keinginan
janji kita pun tergoyahkan

semakin kau telusuri
semakin dalam tancapan duri
dalam hati ku ingin ulangi
masa dimana kita tak sejalan lagi

dan tanpa kusadari
kini otakku penuh distorsi
andai waktu dapat terulang kembali
kan kukekang semua ego ini

maafkan semua salahku
lupakan semua celaku
menjauhnya aku dan dirimu
kini berubah ketika kau tinggalkanku

pergilah dalam damai
dari dunia yang ramai
kau kan kukenang dalam hidupku
karena tanpamu..aku hanya relik masa lalu

Andai Aku jadi Presiden

Tahun 2014 nanti bakal jadi ajang rebutan kursi RI-1, atau yang kita kenal tampuk kepresidenan Indonesia. Tiap kader dari 10 partai bakal unjuk gigi dan kebolehan, dan saling berebut simpatisan dan suara di pemilu. Melihat Rhoma Irama yang katanya bakal nyalonin diri jadi presiden, aku pun terinspirasi dan mikir, gimana jadinya kalau aku jadi presiden. Inilah hal-hal yang bakal aku lakukan kalau aku jadi presiden.

1. DUKUNG KERAS LEGALISASI Ganja
2.Nikah beda agama boleh, syarat dan ketentuan berlaku
3. Bakal ada kementerian baru, yang singkatannya MP3 dan MP4. MP3 (Menteri perlindungan para perokok) dan MP4(Menteri perlindungan perokok pasif)
4. Rubah satuan TNI. AD diganti pasukan leak, AU diganti pasukan bersenjata mandau& santet,, dan AL bakal dipegang penuh sama ratu Pantai Selatan
5.Jomblo tidak hanya diberdayakan, tapi dapat gelar honoris causa
6.Mereka yang terkena bullying, silahkan mengadu ke komnasbul (komisi nasional Bullying), tersebar di seluruh pelosok kelurahan
7. Tapi kalau kamu dibully karena kamu bau, itu salahmu sendiri
8.  Membuat stereotype boleh, rasis jangan
9. Bahan dasar Suramadu bakal diganti plastik, soalnya besi, kabel sama lampunya dicolongi semua
10. Buat para koruptor, siap-siap gak bisa korupsi. Karena duitnya gak ada
11. Raja Dangdut bakal digantikan Raja Tarling #hidupmusikpantura
12. Kaum jomblo adalah orang istimewa, orang-orang terpilih
13. Badan Intel bakal diisi oleh hantu-hantu setempat
14. Yang pandai membuat karya tulis tapi nggak punya kerja, silahkan bergabung ke SPS (Staff Pengetik Skripsi)
15. Jago gambar bakal jadi seperti Nabi di negaraku
16. Jomblo adalah kaum proletar, sedangkan orang yang punya pacar adalah kaum kapitalis. Jenjang antara yang berpunya dan tidak berpunya inilah yang membuat saya terpanggil sebagai presiden Indonesia 2044 nanti
17. Peraturan Pemerintah pasal 69 ayat 99a : selain diberdayakan, jomblo akan mendapat keistimewaan dalam bernegara
18. Partai Politik harus satu, dan namanya adalah Partai Ria Kenjeran

Begitulah yang bisa saya sampaikan sebagai calon presiden. Di Tahun 2044 nanti, anda harus mendukung saya, kader dari Partai Ria Kenjeran.

Penutup

Bagaimana mungkin seorang yang berdedikasi tinggi, masih mempunyai tekad, dan tenaga untuk memperoleh impiannya seketika menghentikan usahanya? Mental yang melemah, kurangnya motivasi, atau apa? Semua yang berawal pasti mempunyai akhir. Dalam memulai, diperlukan proses yang panjang dan rumit, namun semua itu jika dilakukan dengan benar akan membawa si pelaku menuju akhir yang baik. Jika di awal saja menyerah, bagaimana dia bisa menikmati akhir?


Carry on wayward

Stuck atau mampet akan terjadi ketika kita tidak bisa berpindah dari satu tempat. Penyebabnya bisa bermacam-macam : terikat erat oleh tempat itu, atau kondisi lingkungan sekitar tidak mendukung. Kalau kita stuck di satu tempat, tapi tempat itu menguntungkan kita. Tapi kalau membawa kesialan tersendiri bagi diri kita, kenapa kita masih terus bertahan? Karena sebagian manusia terikat kepada kenangan yang ia peroleh selama berada di tempat itu. Sebenarnya dia bisa pergi kapanpun, tapi tidak bisa menjauhkan diri dari kenangan yang dulu pernah ia alami.

Arti Kebebasan?

Apakah itu kebebasan? 

Bebas berarti tidak bergantung, tidak terikat dan terpengaruh oleh apapun; merdeka. Konteks bebas disini terkait dengan pengembangan diri, dan bergerak sesuai kehendak pribadi. Namun, dalam mengembangkan diri, cepat atau lambat kita akan bersaing dengan orang lain ; karena sarana untuk mengembangkan diri ini sifatnya terbatas. Otomatis, kita harus memperolehnya melalui usaha keras; berlatih, belajar lebih giat dari orang lain. Padahal, kita bebas tapi untuk memperoleh kebebasan itu semuanya dipersulit. Bebas disini bukan berarti untuk memperoleh kebebasan tersebut kita bisa memperolehnya dengan cuma-cuma atau gratis. Namun, kita juga harus berusaha untuk memperoleh kebebasan. Saya tekankan, disini kebebasan bukan berarti gratis.

Orang yang bebas, bagai burung yang sudah lepas dari sangkarnya ; tidak punya beban, tekanan dan kurungan yang selama ini menghalanginya untuk maju. Tanpa kekangan, dia terbang sesuai kehendak pribadinya, tanpa dikekang orang lain, atau apapun. Dia bebas mengepakkan sayapnya di udara, melihat langit senja yang indah disinari terbenamnya matahari. Namun, seperti semua makhluk yang hidup, dia dibatasi oleh waktu dan kekuatan alam. Pada akhirnya dia, maupun semua makhluk hidup di bumi tidak akan bebas. Kalau begitu, apa itu kebebasan? Tidak bergantung kepada siapapun? Bebas sebebas-bebasnya tanpa batasan? Ataukah bebas sebebas-bebasnya, namun jangan melanggar kebebasan orang lain? 

Keterbatasan bahasa, membuat makna kebebasan itu menjadi rancu. Universalitas yang ditekankan oleh objektivitas kita akui sulit dicapai dalam menjelaskan suatu hal (dalam konteks tulisan ini, menjelaskan makna kebebasan). Selalu saja ada nilai-nilai yang menghalangi kita untuk memperoleh kebebasan, dan dalam ilmu pengetahuan hal tersebut tidak boleh terjadi. Namun dalam kehidupan kita sehari-hari, apakah kita seberani itu untuk melepas nilai-nilai di sekitar kita, dan maju untuk membebaskan diri? Menurut saya, tidak semua orang bisa melakukannya.

Pada akhirnya, definisi kebebasan itu akan dijelaskan oleh orang yang memahaminya. Pemaknaan, dalam informasi, atau persepsi, berada di komunikan. Berarti, anda yang membaca tulisan ini sendirilah nantinya yang memaknainya. Bebaslah dalam menilai, karena itu adalah hak anda. Menurut saya, kebebasan itu...saat dimana kita bisa menjadi Tuhan, dan Hamba bagi diri kita sendiri :D .


IP RISES

Setelah satu semester ini nggembel, akhirnya yang ditunggu-tunggu keluar : IP!!

Semester 1 dipenuhi kesedihan karena hancurnya IPS saya yang ada di angka 2,92. Semester 2 ada kemajuan, IPS jadi 3,07. Saya bisa bernafas lega, karena IPK saya bisa jadi 3,00 pas :D . Dan semester 3 ini alhamdulillah IPS saya meningkat, jadi 3,22 :D dengan ini saya bisa bernafas lega. IPK saya sekarang naik ke angka 3,08.

Semoga di semester 4 nanti IP-ku (indeks prestasi) bisa naik terus :D amin.

Back in Black

Selamat datang 2013, walaupun ngucapinnya udah telat umur 27. 

Alhamdulillah, saya semakin sehat. Insiden pembacokan telah terlewati, walaupun imbasnya badan saya tidak berfungsi seperti sediakala. Masih nggak kapok juga pulang malem, keliaran dan gak ngasih orangtua. Namanya juga bebal, masuk kuping kiri keluar kuping kanan. 

Setelah kembali ke ranah dunia maya ini, saya cuma pengen aktif mengutarakan isi otak saya yang gak karuan, karena.. stok memori di otak ini udah kepenuhan, dan "sampah" yang ada di dalamnya harus segera keluar :D. 

Harapanku selama 2013 ini : Mama Suka Metal bisa bikin demo lagu. Band satu ini (insyallah) akan menjamah dunia heavy metal Surabaya. 
(logonya udah jadi)

Selain berkecimpung di dunia Heavy Metal, aku cuma berharap segara urusan duniawiku dilancarkan. Selain itu, kalo bisa juga urusan ranah percintaanku diluluskan :D, biar gak kesepian meratapi nasib. Selebihnya mohon doa dari anda yang membaca tulisan ini. Tulisan ini adalah tanda bahwa saya sudah siap secara mental dan fisik untuk hidup "menyimpang" dari "normalitas" saya tiap hari :D.