Dan tiba-tiba terlintas sekumpulan kata di otak.Aku mikir," oh ya kenapa nggak itu aja?" dan hasilnya adalah puisi di bawah ini.
Andaikan
Andaikan aku seekor monyet
Kan kudaki pohon tertinggi tuk menemuimu
Andaikan aku seekor burung
Kan kucapai langit tertinggi hanya untukmu
Tapi itu mustahil
Andaikan aku seekor singa
Kan kucabik segala musuh yang menghalangiku
Andaikan aku seekor gajah
Kan kuinjak aral rintangan yang menahanku
Masih mustahil kah ?
Andaikan aku seekor anjing
Kan kujaga dirimu dengan jiwa ragaku
Aku sadar bahwa aku ini masih lemah lemah
Manusia sepertiku tak pantas berandai demikian
Masih tetap mustahil
Namun senyumanmu menyalakan switch dalam benakku
Yang bertuliskan “kau pasti bisa melakukannya”
Semangat yang kau beri itu laksana air kehidupan
Membangkitkan yang telah mati
Jadi intinya adalah aku ini selalu mengandai-andaikan gimana kalau aku jadi kekasih hati seorang yang aku cintai,tapi aku sadar kalau itu mustahil.Gimana pun aku berusaha ngelakuin semua hal (di puisi ini dicontohin dalam tindakan mendaki pohon,terbang ke langit,mencabik-cabik musuh dll) semua itu gak ada artinya ,karena aku memang gak bisa berbuat apa-apa.
Tapi karena semangat yang dia pancarkan ke aku,senyuman yang dia kasih ke aku itu,ngebuat semangatku yang sudah mati bisa hidup kembali,kaya dikasih air kehidupan.
Buat kalian yang pengen buat pencurahan hati atau ide-ide yang terlintas di pikiran ,bisa kalian tulis ke dalam bentuk puisi kontemporer.Puisi kontemporer bebas,gak ngikut rangka lamanya puisi baru.So,just feel free to express yourself :D .
0 komentar: