1.Mendapat kebaikan
2.Akan memulai sesuatu
3.Mengalami masalah
Terkadang kalau kita mendapatkan kebaikan,misalnya aja disaat orang lain berbuat baik sama kita,di waktu-waktu tertentu.Misalnya kamu kenal seseorang yang tidak terlalu kamu kenal,atau kamu anggap orang yang "jahat" tiba-tiba berbuat baik sama kamu,kamu tiba-tiba berpikir ,"kok tumben orang ini berbuat baik,jangan-jangan ada maunya".Atau misalnya ketika kita akan memulai sesuatu.Misalnya,kita memutuskan untuk masuk ke sekolah paling favorit di seluruh dunia.Sebelum mulai persiapan,kita sudah "kejer" dulu ,melihat banyaknya saingan,dan dapet info-info yang meresahkan ,pikiran kita jadi kalut,resah dan akhirnya galau.Otak kita dipenuhi dengan fantasi-fantasi tentang segala hal yang buruk.Ibaratnya,berpikir jelek itu kita sedang bermasturbasi dengan otak kita sendiri,tanpa pernah mencapai tahap orgasme,yaitu saat dimana pikiran jelek itu hilang ,dan kita mulai bisa berpikir jernih.
Apakah berpikir jelek itu dibutuhkan ? Apakah berpikir hal yang buruk itu juga harus dihilangkan ? Lantas bagaimana nanti kalau kita tidak berpikir jelek,yang terjadi malah sebaliknya ? Bukannya manusia itu harus selalu waspada terhadap segala hal yang terjadi,dan bijak dalam menyikapinya? Kalau berpikir buruk nanti disangka kita ini orang yang negatif,kalau berpikir baik terus kita disebut orang yang naif.Menurutku,yang tepat adalah "jangan selalu berpikir jelek".Ada saatnya juga kita berpikir tentang hal-hal yang negatif,untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan-kemungkinan tentang hal yang tidak kita kehendaki.
Aku pernah mengalami hal begini,makanya aku nulis hal ini.Rasanya baru kemarin aku ngalamin hal itu.Jadi ceritanya kemarin aku ngajak cewek yang aku suka buat keluar jalan-jalan.Tapi dia menolak dengan halus,kalau dia gak bisa.Aku mengiyakan dan mencoba untuk berpikir positif.Tapi selang 1 jam kemudian,tiba-tiba dia sms,nanyain aku lagi ngapain.Begitu dapet sms demikian,aku ngerasa aneh,karena sebelumnya dia jarang sekali nanyain aku lagi ngapain.Aku mengalami kondisi pertama ,yaitu mendapat kebaikan.Aku yang waktu itu kebetulan lagi keluar sama temen-temenku pun,diingatkan kalau si cewek ini mungkin juga mau beramahtamah sama aku,dan aku diingetin kalau aku gak boleh terlalu berpikir jelek,jadi aku juga nanggepin sms dari dia.Semakin lama aku ngerasa topik pembicaraanku sama dia makin berkembang,sesuatu yang belum pernah aku alami sebelumnya.
Dan kira-kira jam 12 malam,aku berhenti sms.
Aku sempet seneng,dan temenku nyalutin aku ,mereka bilang ,usahaku udah cukup baik buat ngedeketin cewek itu.Kalau inget masa sebelumnya,aku gak pernah sesering ini untuk melakukan step-step PDKT.
Tiba-tiba,1 jam kemudian ada sms lagi.Aku ngira itu ibuku atau bapakku yang ribut karena aku gak pulang-pulang,tapi ternyata itu balesan dari dia.Dia menjelaskan kalau yang sms aku daritadi itu bukan dia,tapi orang lain.Apalagi,yang ngebajak itu bukan temen-temen ceweknya,tapi mas-mas yang kebetulan lagi sama dia.
Ancur.
Aku mau uring-uringan,tapi gak bisa,karena posisinya si dia ini gak salah banget.Walaupun dia lengah karena gak ngebiarin hpnya di ambil orang buat dibajak ,tapi gak bisa,aku tetep gak bisa nyalahin dia,entah kenapa.Tapi terus terang aja,becandaan kaya gini itu gak lucu,dan gak dewasa banget.Kalau memang mau jahil,yang lucu sekalian aja,jangan yang menyangkut soal PDKT atau semacamnya.Kalau mau ngebikin GR juga pun,jangan gini.
Aku cuma mau ngasih tahu buat orang-orang di luar sana,kalau negative thinking itu sebenarnya dibutuhkan ,cuma kita harus pandai membaca situasi.Utamakan positive thinking,baru yang negatif.Tujuannya untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk yang akan kita hadapi .
0 komentar: