Sesuai dengan judul, aku memang baru saja bangkit dari "kematian". Bukan berarti aku jadi zombie trus makanin otak dan organ tubuh yang masih hidup, tapi aku masih diberi kesempatan kedua untuk hidup. Siapa yang memberi ? Tuhan, atau apapun kamu menyebutnya, terserah.
Bulan oktober kemarin memang gak ada kejadian yang spesial untuk ditulis karena well kebanyakan yang ada di dalam pikiran ini adalah seorang cewek yang membuat diri ini bertanya-tanya. Ibaratnya dia adalah mata badai di dalam pikiranku : ditengah ricuhnya pikiranku karena bekerja, pikiran tentang dia sendiri tidak terpengaruh oleh hal-hal lain. Intinya, dia membuat fokus pikiran ini malah tertuju ke dia, bukan kepada hal-hal lain yang lebih penting. Imbasnya, galau menjadi aktivitas sehari-hari dan gojlokan dari teman-teman pun gak bisa dihindarkan. Aku benar-benar jadi sambel ulek bulan kemarin.
Kebetulan, dia berasal dari prodi yang beda, jadi gak semua orang di prodiku tahu tentang dia. Disamping temen-temen prodiku, aku juga punya temen dari prodi cewek itu. Otomatis, dengan temenan sama mereka aku bisa dapet info tentang dia. Sialnya, mereka pun ngejadikan aku bahan gojlokan karena sampe detik ini aku gak pernah nembak dia. Dari sinilah, aku simpulkan bahwa masa awal bulan oktober kemarin gak ada kegiatan yang berarti.
Di pertengahan bulan, mereka mengadakan malam keakraban di kota Batu, Malang. Selain bisa main sama teman-teman, momen ini bisa aku jadikan buat ketemu sama dia, ngomong apa yang aku rasakan ke dia. Aku nekat, hari Rabu malam tanggal 17 oktober aku langsung berangkat ke malang tepat jam 18.00 bareng Ermeyta, temenku satu prodi yang kebetulan juga mau balik ke malang. Aku pun bohong ke ibu bapakku, karena aku yakin kalau alasannya main ke cuban rondo, apalagi naik sepeda motor, gak akan diizinkan. Maka aku pun bohong ke mereka dengan alasan aku mau hunting foto di malang. Aku pun berangkat naik mio putih punya abangku. Kira-kira jam 22.30 WIB, aku sampai disana. Aku ngobrol-ngobrol sama teman-teman yang udah berangkat lebih dulu sebagai pionir. Sampai malam, kami ngobrol, guyonan gak karuan, bahkan joged ala gangnam style di atas mobil pickup di tengah malam. Untuk sesaat, aku merasa bahagia, karena mungkin inilah yang aku cari : teman yang bisa diajak gila-gilaan bersama-sama. Aku merasa inilah dunia yang aku cari.
Esok harinya, aku ikut ngebantu mereka membangun tenda. Karena kurang tidur, kira-kira jam 11 aku pergi ke bawah ground kemah untuk makan. Disini, aku banyak ngobrol sama seorang temanku, namanya Haidar. Dia orang keturunan arab, tapi besar dibali. Hasilnya : leak bermata belok berambut keriting. Dia orang yang easy going dan paling suka nyacatin orang. Guyonannya bikin aku ketawa ngakak, karena itu aku nyaman temenan sama leak satu itu. Dari dia juga aku tau banyak soal leak. Tau leak? itu lho, orang yang berubah jadi makhluk jahat dengan bantuan ilmu sihir demi suatu tujuan tertentu. Kukunya panjang, matanya melotot, lidahnya menjulur. Dan si Haidar dengan entengnya cerita-cerita tentang leak yang pernah dia temui di bali. Selain itu juga, dia nyekoki aku dengan lagu beraliran progressive metal ala Dream Theater. Impiannya adalah punya jenggot yang bagus buat nyaingin Mike Portnoy, mantan Drummer Dream Theater. Dengan orang yang terhitung baru kenal ini, aku bisa ngerasa udah kenal bertahun-tahun. Yah, mungkin yang maha kuasa mengatur pertemuan dengan leak satu ini untuk suatu tujuan tertentu.
Menjelang malam, aku was-was. Karena besok jumatnya aku harus segera kembali ke surabaya buat ngehadirin kuliah SSBI dan SPI. Teman-teman nyuruh aku buat stay disana sampai camp selesai, setidaknya sampai si cewek yang aku maksud disini datang. Aku bilang, "sori rek aku gak bisa lama-lama". Disaat itu, seorang temenku yang bernama Agastyo Djanardono alias Kafirun Minallah (naudzubillah) bilang kalau aku pulang dan setelah di surabaya aku gak berani ngomong sama si cewek tersebut, dia bakal nyuruh temennya yang paling ganteng dan jago sepik, si Ari buat nyepik si cewek. Bayangkan orang ganteng dan jago sepik mencoba menaklukkan cewek yang kamu sukai, Mungkin dalam kurun waktu kurang dari 2 hari, si cewek bakal takluk dan aku cuma bisa nyesel karena nggak bertindak lebih cepat. Agas nyebut istilah ini, "release the kraken".
Sebelum pulang, aku sengaja ngulur-ngulur waktu, sekaligus nunggu balesan dari Meta yang katanya mau kembali ke Surabaya bareng-bareng. Apesnya waktu mau pulang, temenku Krisna minjem helmku buat pergi ke kota Batu dan lama banget. Otomatis, buat membunuh waktu aku sempatkan ngobrol sama si Haidar. Karena keasyikan, akhirnya dia pun ngusir aku karena takut aku pulang kemalaman. Sebelum pulang dia nitip kunci kos nya supaya dikembalikan ke kosnya. Aku pun berangkat jam 22.30 malem, dan sampai di surabaya dengan selamat jam 1 pagi. Karena kelupaan ngembalikan kunci kos, aku pun muter balik dari jalan diponegoro, menuju ke gubeng. Karena Nico, temenku yang ada di kosan itu sudah tidur, aku pun balik ke rumah.
Disinilah musibah itu terjadi.
Tepat sebelum aku menggok ke Gubeng Kertajaya, aku lihat kerumunan anak yang lagi nyangkruk di daerah Depot Slamet. Karena aku kira mereka orang biasa, aku pun lengah. Tepat waktu aku dalam perjalanan kembali lewat jembatan viaduk yang mengarah ke persimpangan Delta, Stasiun Gubeng lama dan Hotel Sahid, aku dipepet rombongan anak-anak yang naik motor, dan aku ditendang jatuh.
Brengsek.
Siapa mereka ? Apa Salahku ?
Belum sempat aku bangun, satu diantara mereka bilang "kon mari ngantemi adekku yo? (kamu habis memukuli adikku ya?) . Karena aku gak tau adeknya siapa dan juga gak tahu bahwa hal itu adalah modus umum pencurian, (btw kenal adeknya aja nggak)akhirnya aku ngeyel "aku gak kenal adekmu, C*k. Lantas, salah satu pelaku ada yang mau ngambil sepedaku (yang dia akui sebagai sepedanya). Karena aku gak merasa salah dan kebetulan lagi kalap, aku tendang dia. 2 orang sempet jatuh kutendang, sebelum akhirnya mereka ngeroyok aku. Sakit bekas pukulan gak kurasakan, entah kenapa. Ditengah perkelahian itu aku berhasil megang kendali gas sepedaku dan teriak "allahuakbar", tapi aku diserang dari belakang.
Di akhir pengeroyokan, salah satu dari mereka ngeluarkan celurit dari tas. Mungkin karena aku nggak bisa dirobohkan dan juga mereka kesal karena aku sebagai korbannya masih sempat ngelawan dan gak takut sama sekali. Salah satu dari mereka ada yang teriak, "copot helmnya!" . Dalam hati aku mikir, waduh bakal gak selamet aku. Si pembawa celurit bolak-balik menghantam helmku dengan celurit itu selama lebih dari 10 kali serangan. Untungnya helmku jenis fullface yang tebal, jadi kepalaku nggak terekspos langsung sama senjata itu. Begitu ngeliat celurit itu, aku pasrah dan berserah diri. Kalau memang setelah itu aku bakal mati, aku terima. Kalau aku tetap hidup, aku terima.
Tiba-tiba, pandanganku jadi jelas. Helm yang aku pakai seakan-akan lepas dan hilang entah kemana. Begitu pengeroyokan selesai, aku cuma bisa teriak "apa salahku ya allah". Sekujur tubuhku lemas kehilangan tenaga. Darah mengucur dari kepala, tangan kiri bergeser ke bawah dan pergelangan tanganku robek kena senjata tajam. Dari kejauhan, aku lihat motorku dibawa lari sama kerumunan rampok ingusan itu. Aku cuma pasrah, dan berusaha minta tolong sebisaku.
Tiba-tiba di depanku melintas mobil ambulans dengan logo partai politik x. Aku sempet melambaikan tangan, dan ambulans itu melengos pergi. Dari tempatku terduduk, aku teriak "politik t**k'. Aku kesal, karena pertolongan yang paling aku butuhkan itu malah melengos gitu aja. Akhirnya aku teriak-terak terus minta tolong, dan orang dari bawah kolong jembatan berdatangan. Mereka sebetulnya dengar ada ribut-ribut tapi ragu menolong karena ada yang bawa celurit. Kemudian mereka tanya identitasku, dan menelepon bapakku. Karena sulit dihubungi, aku langsung dicarikan tumpangan ke rumah sakit (kebetulan TKP dekat RSUD Dr. Soetomo).
Karena lama, aku tidur sebentar. Dalam keadaan luka parah itu, aku masih sempat-sempatnya tidur. Yang kebayang di pikiranku saat itu cuma makhluk-makhluk bernama Digimon. Iya, digimon yang pernah aku bahas di blog ini. Gambaran tentang makhluk ini muncul terus di pikiranku. Karena pikiranku makin ngawur, aku bangun lagi. Mungkin emang benar kali ya, orang yang udah mau mati itu pikirannya ngelantur kemana-mana. Bukannya nginget dosa-dosa yang aku telah lakukan, yang aku ingat malah... Digimon.
Tumpangan berupa ojek pun datang. Aku diapit di tengah, satu orang warga duduk di belakang. Akhirnya aku dibawa ke rumah sakit Dr. Soetomo dalam keadaan sadar. Aku masih inget ketika dokter meriksa kondisiku, dan aku masih inget juga kalau mereka selalu ngingetkan aku supaya aku gak mejamkan mata. Takutnya, aku bablas dan meninggal seketika. Akhirnya, bapakku datang dan beliau shock lihat keadaanku. Aku minta maaf kalau aku bohong, dan aku cerita kalau aku dikeroyok 8 orang. Bapakku menghentikan omonganku sampai disitu, karena takut aku kecapekan.
Segera setelah itu, bajuku dirobek dan aku dioperasi seketika. Karena menurut dokter paru-paruku bermasalah, rusuk kiriku dibedah dan dipasangi selang yang disambung ke inhaler. Sakitnya luar biasa, gak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Selanjutnya tititku dipasangi selang kateter buat ngebantu saluran urinku selama dioperasi. Setelah aku dipasangi alat bantu pernapasan, aku gak ingat apa-apa lagi.
Gelap. Hampa. Eksistensiku serasa hilang.
Apa aku mati ?
---------------------------------------------------
-------------------^-----------^^^^^------^^^---
--------^^---^^----^^------^^^^--------^^^----
Aku membuka mata dan terdengar suara,"alhamdulillah".
Terima kasih Tuhan.
Aku masih hidup.
Anonim | 25 November 2013 pukul 12.10
Ooo..ternyata ini toh cerita pembacokan versi asli dari yang mengalami sendiri. Sekedar info bahwa beberapa hari setelah kejadian yang menimpamu ini, tim asdos dasjur sempat digempur sama tugas dasjur dari anak-anak angkatanmu, yang kebetulan tema tugasnya berita kriminal..dan nyaris 50 persen anak dasjur bahas kasusmu ini. Dengan beragam angle, dan versi..dan bikin makin bingung yang ngoreksi hahaha.. so, gimana rasanya udah pernah ngalamin yang namanya dekat dengan kematian tapi dikasih kesempatan bisa hidup lagi? Alhamdulilaaah...hidup komting 2011 haha