Ada yang hilang

Pernahkah kalian berada dalam suatu kerumunan bersama teman-teman kalian,tertawa sampai mulut berbusa,namun kalian tetap merasa hampa ?Entah kenapa,meskipun orang-orang terdekat ada di dekat kita,namun kita tetap saja merasa ada sesuatu yang kurang.Apakah itu ? 

Orang barat menyebutnya "soulmate" ,dan kita bangsa Indonesia mengartikannya sebagai"belahan jiwa" (bukan belahan dada yaa -___-) . Belahan jiwa itu maksudnya adalah,bahwa jiwa kita sebagai manusia itu seperti puzzle yang kekurangan 1 keping agar menjadi utuh.1 keping tersebut,ada di diri manusia lainnya.


Dimanakah belahan jiwa itu berada ? 

Ada dua jenis manusia di dunia ini.Yang pertama adalah pria,dan satu lainnya wanita.Sama seperti cahaya dan kegelapan,kedua hal yang bertentangan ini saling melengkapi.Tidak ada pria,tidak akan ada wanita.Tanpa ada wanita,apa gunanya pria.

Pernah mendengar kisah tentang terciptanya manusia ? Dalam kisah itu,diceritakan bahwa manusia pertama,Adam diciptakan Tuhan dari tanah.Setelah Adam tinggal dalam waktu yang lama di Surga,dia merasa kesepian.Maka Tuhan menciptakan makhluk lain dari bagian tulang rusuk Adam.Makhluk tersebut adalah wanita pertama,manusia kedua dan ibu dari segala manusia di dunia,Hawa.

Seandainya apa yang diungkapkan group band Dewa 19 di lagunya yang berjudul "Dua Sejoli" itu benar,berarti seorang manusia itu pada dasarnya tidak perlu takut seandainya tidak mendapatkan pasangan,karena pasti kita akan mendapatkannya.

Tapi dibalik itu semua,pasti timbul pertanyaan besar.

Darimana kita tahu bahwa dia jodoh kita ? .

Kalau kita lihat di kisah cinta manusia zaman sekarang,kita tahu kalau jodoh itu pastilah orang yang mempunyai ketertarikan yang sama dengan kita,mempunyai sifat yang sama,ada perasaan saling suka bahkan sebelum berkenalan,dan lain-lain.

Semisalnya saja,kita bertemu dengan seseorang.Dia memiliki hobi yang sama,perangai,sifat dan karakter yang sama dengan kita.Kita merasa senang jika bersama dia,dan kita merasakan sesuatu yang berbeda juga,sampai pada saatnya kita meyakini bahwa dia adalah belahan jiwa kita.

Tapi apa itu benar ?

Apakah orang yang seperti itu pasti adalah jodoh kita ? Kalau misalnya kita menjalin cinta atas dasar persamaan,bukankah pasti tidak ada konflik percintaan,atau rumah tangga? Kalau sudah begitu pasti konsultan pernikahan,dan pengadilan agama pasti tidak laku karena rumah tangga yang tidak harmonis itu tidak ada.

Bagaimana kalau semisalnya karena persamaan ini,pasangan kita akan merasa jenuh,bosan atau hal lainnya?Bagaimana juga,kalau dia tidak merasakan hal yang sama dengan kita ?Dan seandainya kita berhasil menikah,namun tidak berjalan lancar ? Apakah itu tepat ?

Seandainya kita mengalami keadaan demikian,pastikan jangan terpaku terhadap satu orang saja.Ingat,habis gelap terbitlah terang.Pemadaman listrik yang dilakukan PLN pasti juga akan berakhir.Intinya,kita harus sabar mencari sama menunggu,pasti akan dapat.

Coba ingat juga konsep plus minus ala baterai.Kalau plus bertemu plus,tidak akan menghasilkan tenaga,begitu juga dengan minus dan minus.Setiap kelebihan pasti memiliki kekurangan.Kalaupun kita merasa ada yang hilang ,ingatlah bahwa belahan jiwa itu pasti akan datang dengan sendirinya.Lakukan dengan optimis :) .

*terinspirasi setelah menelusuri film 500 days of summer .

0 komentar:

Posting Komentar