Reasoning

Reasoning,reasoning reasoning all the time.

Yah,kelakuanku emang kaya orang buntu setiap saat : Jongkok gak jelas,diem lama kira-kira 10 menit,terus ngejitak kepala,terus diem lagi.Begitu terus selama beberapa hari ini.Padahal suasananya,aku lagi liburan sama anak IA5.Seharusnya liburan itu buat ngelupain penat,tapi yang ini,penat malah dateng,terus menerus.

Ada apa sebetulnya?

Semua kembali ke beberapa minggu lalu,saat dimana seorang teman yang aku cintai,kesal sama aku (untuk alasan yang sama,dan terjadi kedua kalinya).Oke,aku memang keledai,jatuh ke lubang yang sama dua kali.Gak belajar dari kesalahan.Tapi,aku mencoba untuk tidak peduli.Mencoba untuk tidak melakukan hal-hal yang gila yang bisa mengganggu dia.Sebetulnya aku ada rencana gila,mau nyamar jadi pengamen,terus ngamen di depan rumahnya.Aku mau nyamar kaya Yabuki Joe (nama lain Endo Kenji dari Film jepang 20th Century Boys),which is kaya gini.

(cuma kurang motornya doang)

Tapi masalahnya,aku gak seberani itu,dan aku pasti bingung,kata-kata apa yang bakal aku katakan ke dia.Reasoning,atau mempertimbangkan sesuatu,agar tidak terjadi kesalahan.Aku tipe orang yang suka semua rencananya berjalan lancar.Agak pesimis juga soalnya gara-gara ini semua.Takutnya nanti kalo disamperin di depan rumahnya,bisa-bisa aku dilepehin,disiram comberan,dicaci-maki gak jelas.Atau paling parah dipanggilin satpam,digebukin,dilaporin polisi karena tuduhan berbuat mesum.

Seorang temen yang baik,pernah bilang ke aku, "kalau niatmu tulus cuma mau minta maaf,ya lakukan dengan berani.Tapi kalo niatmu cuma mau ngecengin,ya lebih baik gak usah".Niatku adalah meminta maaf,tapi aku gak tau mesti ngomong apa nanti disana.Aku gak tau detail kesalahanku ada dimana,tapi yang jelas,pasti ada sesuatu hal di masa lalu yang terulang.

Teringat suatu quote dari Film Evan almighty,waktu morgan freeman ngomong sama evan baxter.

"Let me ask you something. If someone prays for patience, you think God gives them patience? Or does he give them the opportunity to be patient? If he prayed for courage, does God give him courage, or does he give him opportunities to be courageous?" .

Yang jelas,aku memohon agar dibukakan pintu maaf bagi orang yang aku ganggu,termasuk dia.Lantas apakah aku tinggal menunggu tiba-tiba dia memaafkan,atau aku harus berusaha supaya dia bisa memberi maaf? Nggak kan ? .

Walaupun rencanaku di mata orang lain adalah konyol,gila,gak penting,atau apalah,aku gak peduli.I've got my own way of of doing things.Wish me luck.


0 komentar:

Posting Komentar